Seminggu ini bunyi tang ting tung Broadcast message di hp
nyaris membuat emosi tingkat dewa, Alhamdulillah nya “ana shaum” gag jadi
banting hape (baru) :P,, apalagi kalau
bukan BC seruan memilih calon ini atau calon itu,,,well,pliis deh pemilu itu
sifatnya rahasia gag perlulah sedunia harus tau kita pilih siapa, pun setiap orang juga punya pilihannya masing masing,
you know gag sih itu ngeganggu banget.sumpah!!
Naaah,,,sekarang
Gegap gempita pesta demokrasi itu sudah berakhir,,,berakhir pada dentangan jarum
jam tepat di angka 12 hari kemarin ,berakhir saat panitia KPPS menutup TPS,
semua sudah memilih pilihannya, pilih No 1 atau No 2 atau bahkan memilih tidur
dirumah (X_X) saya kira ribut ribut soal pilpres ini sudah berakhir , semua
kembali seperti biasa,, yang kemarin saling tuduh saling serang sudah berkawan
lagi,, yang kemarin saling hujat saling caci sudah akur lagi,,, dan kabar
baiknya sodara sodara ternyata belum,, sekarang malah kedua kubu pendukung saling
adu hasil perolehan suara,, memanas soal quick count yang gag jelas bin menyesatkan.
Hobi banget yak ribut ribut
Lucu sekali memang negri ini,,,
Menjelang pilpres, tetiba
mendadak hampir separuh rakyat Indonesia alih profesi jadi pengamat politik,,,
semuanya lihai sekali memberi komentar soal suasana agenda 5 tahunan ini. Baru baca
satu dua artikel simsalabin jadi pengamat politik kenamaan ,,, mungkin ini salah satu penyebab kenapa Indonesia
gag pernah maju semua orang senang
sekali mengurusi hal hal yang bukan ranahnya
Pasca pilpress ramai ramai semua kita jadi jadi anggota KPU
dadakan,, semua sibuk ngitung hasil perolehan suara, sementara anggota KPU
sesunguhnya sedang bekerja keras mengumpulkan semua data dari seluruh TPS,harusnya
KPU buka lowongan Relawan KPU niih
Hihihihi,,,Indonesia…. Indonesia,,
Allah jadikan negri
gemah ripoh loh jinawi ini sebagai Negri Baldatun Thayyibatun Warabbul Ghafuur
Sudahlah kawan,, kita sudah memilih, memilih No 1 kah,No 2
kah,atau bahkan memilih Golput biarkan akumulasi pilihan kita berproses
sebagaimana mestinya,,biarkan mereka yang punya tanggung jawab menyelesaikan
tugas mereka dan yang pasti serahkan semuanya kepada yang MAHA MENENTUKAN,
tugas kita memberikan suara kita selanjutnya berdoalah,,semoga Allah
menganugrahkan kita pemimpin yang terbaik menurutNYA bukan menurut kita,
KPU sedang mengumpulkan semua data,,maka ada baiknya
himbauan himbauan agar tidak terpancing dengan hasil QC mbo ya didengerin, rasa
rasanya tidak ada manfaatnya kita ramai ramai berkicau soal siapa menang siapa kalah,,,
sungguh gag ada artinya,karna ini bukan soal siapa menang siapa kalah. Bukan
itu, ini soal SIAPA yang dipercaya masyarakat Indonesia untuk memimpin negri
ini. Ini tentang SIAPA yang Allah pilih untuk mengemban amanah besar memimpin
bangsa besar ini.
Maka siapapun itu nantinya maka berlapanglah dada
menerimanya berdoalah semoga Presiden negri ini adalah dia yang membawa bangsa
ini lebih dekat kepada ketaatan kepada
Rabb semesta Alam. Terima tidak terima, terpaksa atau legowo itulah
hasilnya,,berhentilah mencaci maki,sudahi saling hujat, akhiri postingan
postingan propaganda yang hanya akan memicu pada perpecahan,, karna boleh jadi
besok yang memimpin Indonesia ini adalah dia orang yang selama ini kita benci
atau kita hujat,, lucu yaa,,stelah kita caci maki dia yang memimpin kita, kalau
sudah begitu kita mau apa? Resign dari negri ini ?? hihihihi
Bersabar menunggu
hasil pada 22 juli nanti, sembari menunggu perbanyak doa,, untuk negri
ini,,perbanyak doa untuk Indonesia, dan jangan lupa doa terbaik kita buat
sodara kita dipalestina sana,, kita mengasihani mereka namun boleh jadi mereka
sedang menatap kita penuh rasa kasihan, kita disbukkan hal hal yang urusannya
remeh temeh mereka justru sibuk mencari syahid,, ini ramadhan,, mari isi
ramadhan kita dengan amalan terbaik,,karna mungkin ini Ramadhan terakhir kita, sudah
berhentilah ribut ribut soal Quick Count ciptaan manusia ,, karena sesungguhnya
PERHITUNGAN ALLAH itu yang paling tepat dan HISAB ALLAH tak akan bergeser walau
seinci.
Penutup,,jangan sampai kita seperti yang dikatakan khalil
Ghibran dalam Syairnya
"Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet
kehormatan, namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru
lain dengan terompet lagi."
#ini hanya sekedar
lintasan pikiran saya #horrreee nulis lagi :P