Ini tentang bagaimana seharusnya
cinta...
Bagaimana engkau mengaku cinta
jika kau belum lagi seperti sepasang lansia di sebuah lereng gunung
kawasan Aceh Besar. sebut saja buk Cinta dan pak Sayang. 2 tahun silam tiba
tiba saja pak Sayang terserang demam tinggi yang berakibat pada stroke hingga
detik ini, maka sejak hari itu sempurnalah buk cinta seperti mendapatkan
seorang "bayi" lagi. Aku sampai menitiskan air mata suatu ketika
Allah beri kesempatan menyaksikan bagaimana seharusnya cinta di deklarasikan.bukan
sebatas kata I LOVE YOU tapi lebih dari itu. Ada sesak saat melihat bu cinta
menyuapi sang kekasih dengan sabar,menanyakan mau makan apa?? ada haru yang
tiba tiba hadir saat dengan susah payah tubuh rentanya menuntun yang tercinta
kekamar mandi untuk membersihakn kotorannya serta memandikannya. Aah...
jika cinta soal kecocokan maka sungguh bu cinta dan pak sayang sudah tidak lagi
cocok. bagaimana mungkin diumur bu cinta yang seharusnya menimang cucu
menikmati masa tuanya justru harus mengurusi "bayi” yang tak lagi lucu, namun begitulah sejatinya
CINTa. bukan sekedar kata tapi turut oleh laku mengokohkan janji yang sakral.