Pages

Minggu, 27 Januari 2013

Sebuah Dialog

Hari itu seorang teman  berkata begini
" aku ingin mengenalkanmu pada seorang laki-laki"

dengan wajah heran " siapa?"

" yaa..laki lakilah"

"yaa..tadi kan juga udah  bilang lekong,nah siapa???"

"ooowh,iya karna itu mau di kenalin biar tau. katanya dia sedang mencari calon istri "


dengan kening berkerut " soo...hubungannya sama saya apa??

" yaa.... dia pengen nyari calon istri yang kayak kamu ini, berjilbab rapi, calon sarjana, yang lain lain ogah ah tak sebutin, nanti kamu  GE ER  lagi,hahhahaha " mnyeringai

ngakak "wkwkkwkwk, saya terbang ni dipuji,tolong tangkap kaki saya" #error

" saya serius ini, waktu itu saya  cerita tentang kamu ke dia,tapi tidak sebutkan kamu siapa,dia bilang takut kamu yang gag mau"

lagi lagi " hahhahahahha......saya yang gag mau?? permasalahannya kebalik,dia mau gag sama saya "

" yaa maulah..kalau gag ngapain saya ngomong begini!" #mulai serius

"tapi saya sudah memilih yang lain" #sangat serius

"aah bukankah!! kamu masih boleh memilih, tidak salah kan membuat pilihan,toh kesempatan untuk memilih terbuka lebar,kamu jajaki dulu, nanti kamu tinggal pilih yang mana,yang mana"

" saya sudah memilih, dan saya tidak ingin memilih lagi, saya juga tidak ingin di pilih, kalaupun saya tidak menadapat atas apa yang saya sudah memilihnya saya sudah serahkan pada yang SEBAIK BAIKNYA memilih dan memberi, meski saya tidak tau sebenarnya seperti apa pilihan saya,tapi saya sudah memilih "

" jangan mempersempit  ruang pilih, kamu berhak mendapatkan dari sekedar yang kamu pilih, kalau saya jadi kamu saya akan selalu membuka ruang PILIHAN selama belum mentok"

"saya sudah memilih!!!"# Lirih


Hari itu, senja ditemani  rintik yang awalnya satu lalu perlahan mulai memperbanyak diri,langkah langkah semakin dipercepat sebab mendung hitam sempurna membungkus langit. bahkan ada yang mulai berlari berlomba dengan rintik agar tak basah. tapi tidak bagi langkahku, aku justru memeilih menikmati  tetes demi tetes rintik yang pertama kali jatuh tepat diubun ubun, membaui tanah basah,hei...bukankah itu menyenangkan...bahkan dalam rintik pun aku memilih untuk basah, bercumbu dengan rintik menikmati setiap bulir yang menerpa wajah,tengadah pasrah pada langit berharap langit berbaik hati meneguhkan pilihan.

Dalam hidup kita memang berhak membuat pilihan pilihan, tapi jangan sampai kita justru terjebak pada pilihan diri, kita mau hidup seperti apa, mau mati bagaimana, mau menjadi apa, mau melakukan apa, tentu semua based on your choise.. maka pilihlah apa apa yang mendatangkan manfaat dan ridhaNYa.

mengapa kita memilih???karna  memilih itu tentang rasa, tentang selera kita akan sesuatu, jika rasa itu tak sesuai dengan logika lalu logika mengirim pesan penolakan pada otak maka serta merta nurani menjadi ragu, lantas kita terjebak dalam bilik bernama pilihan, iya jika rasa itu terpenuhi setelah lelahnya pilihan jika akhirnya tidak?? saat kita memilih, maka disana tuhan hadirkan ragu,kenapa untuk membuat kita  bertanggung jawab atas pilihan,  tak mudah bergumul dengan ragu meski sebenarnya kita sendiri yang menciptakan ragu itu.

MEMILIH, DIPILIH, dan PILIHAN itu  tentang RASA dan SELERA... nurani yang baik akan memilih dengan rasa bukan dengan kalkulasi logika. kepada yang MAHA membolak balikkan HATI tiada sebaik baik pilihan kecuali yang datang dariMU

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aihhh mbak sunyi sudah memilih, semoga pilihanmu tepat ya mbak :*

Posting Komentar