Pages

Jumat, 22 Februari 2013

Bercermin pada Alam

Ada banyak potongan hidup yang kadang membuat kita berfikir kembali atau sekedar merenung tentang siapa diri, atau mau apa sebenarnya diri, maka dalam kitab suci Allah kita jelas mengatakan sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya hari terdapat tanda bagi mereka yang mau berfikir. dan saya,, entahlah..beberapa hal saya menyenangi potongan-potongan hidup yang kadang membuat diri terlalu kecil untuk sekedar membantah titahNYA


Dan saya menyenangi saat langit berwarna merah jingga keemasan, saat matahari bersiap meringkuk dikaki cakrawala, di antar sekawanan camar pulang senja dengan formasinya. Ya..! saya menyenagi waktu sunset, benar benar lukisan yang fantastik( kadang saya kehilangan kata untuk memujiNYA) dari sang MAHA, maka disana saya akan berfikr benar benar berfikir "maka nikmat TUHANmu yang manakah yang kau dustakan?"



saya yang mencintai halte atau sekedar duduk ditrotoar jalan, saya sangat menyenangi ini bahkan menikmati...melihat hiruk pikuk jalanan, deru kendaraan,  kenalpot batuk batuk  dari chevrolet tua atau asap hitam dari truk truk bermuatan besar,menikmati paduan suara klakson sahut menyahut, atau kadang tertawa lucu sambil tepok jidat saat malihat tingkah polah pengguna jalan yang tidak sabaran, atau mendengus jengkel saat ada muda mudi yang terlalu sekali berbincang bincang dari dua motor bersisian seolah olah mereka sedang duduk dikursi cafe manalah tak peduli dengan pengguna jalan yang lain , lebih sering mengurut dada pada pengguna yang ugal ugalan, aah...!! dan hal yang sangat saya nikmati dari duduk dihalte terutama pada saat sore hari adalah menikmati wajah wajah letih seharian bekerja, wajah wajah lelah seharian berkutat menyimak sang guru menimba ilmu, tubuh tubuh yang lesu menyimpan rindu pada keluarga,pada kasur yang di tinggalkan sedari pagi, mata mata sendu yang memacu kendaraannya untuk sesegera mungkin tiba dirumah disambut lari-larian sikecil penuh suka cita, atau sekadar pulang menyicip olahan tangan sang ibu, sang istri,,,apapun lah..saya sangat menikmati itu, terlebih bagi pengguna angkutan umum mendengus sebal saat angkot ngetem melebihi hitungan menit.  really saya sangat menyenangi itu..berfikirlah berfikirlah sungguh berfikirlah....ada banyak pelajaran hidup disana, ada banyak kesyukuran yang acapkali sering terlupa kita selipkan dalam permintaan permintaan kita ke LANGIT karna ketergesaan mungkin. maka nikmat TUHANmu yang manakah yang kau dustakan?


Pun saya mencintai hamparan birunya laut....sekedar bertelanjang kaki menjejak langkah pada pasir pasir lembut, mencermati ombak yang terus bergerak saling berkejaran datang dan pergi lalu  kemudian pecah berderai menyisa buih di bibir pantai, atau sekedar membaui air yang asin, meski sempat ada luka pada gelombang maut beberapa tahun silam tapi tak membaut saya membenci laut, itulah hukum alam, pada saatnya alam akan menunjukkan caranya pada kita yang abai memahami tabiatnya...ada jiwa yang tenang saat menafakuri luasnya lautan sebatas pandangan betapa luasnya kekuasaan Allah kita,j ika air  laut kau jadikan tinta untuk menulis kesyukuranmu sungguhitu belum apa apanya atas sebesar nikmat yang kita terima tanpa harus kita bayar. sungguh berfikirlah duhai jiwa...maka nikmat TUHANmu yang manakah yang kau dustakan?


kalian senang mendaki...??? pasti. bukankah menyenangkan hiking ke gunung, hehheheheh, saya bukan seorang  pendaki gunung yang telah menaklukkan  banyak gunung dinegri ini, pun saya belum pernah mendaki gunung gunung tinggi, saya hanya pernah mendaki gunung2 kecil..mungkin bagi para pendaki  akan menyebutnya bukit,, tapi saya selalu bercita cita dan akan terus bercita cita menaklukkan gunung-gunung besar. intinya adalah pada gunung saya menyimpan berjuta juta ketakjuban pada pencipta saya, pencipta alam, betapa saat melewati pohon pohon yang menjulang tinggi menawarkan alam yang serba hijau udara segar tanpa campuran polusi,atau jurang yang curam yang membuat kita akan berhati hati melangkah karna terjal mengintai kita untuk tergelincir  atau cicit cicit burung yang menyanyikan irama puja puji. sungguh digunung akan kita temukan itu,gunung pusat penyimpanan air maha canggih yang tuhan ciptakan untuk kita. dan jika mau berfikir lagi gunung menyimpan filosofi hidup yang sederhana tapi sebenernya begitulah hidup. bahwa dalam hidup kita butuh mendaki artinya berusaha untuk mencapai puncak atas apa yang kita inginkan apapun bentuknya itu meski kadang saat tiba di puncak ianya tak seperti yang kita inginkan,mungkin saat masih berada di bawah kita membayangkan begini dan begitudan nyatanya kadang tak sama,begitulah gunung pun begitu juga hidup, saat melewati jalan yang curam kita di tuntut penuh awas dan berhati hati jika tak ingin tergelincir, begitupun hidup. jalan digunung tak ada selamanya mulus demikian hidup tak ada  yang mulus mulus saja,, saat melihat pohon pohon besar kokoh tegak ribuan tahun menopang penjagaan air untuk kehidupan sungguh betapa kerdilnya kita,atau saat melihat tumbuhan kecil atau sekedar perdu  mungkin kita bagai raksasa tapi sungguh bukankah banyak hal besar yang di mulai dari sesuatu yang kecil, maka sungguh mengajarkan kita untuk tak perlu bersombong diri apalagi angkuh. aah..keindahan yang keterlaluan sekali jika tak benar benar direnungkan. pada setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda bagi yang mau berfikir. maka nikmat TUHANmu yang manakah yang kau dustakan?


Dan pun, saya sangat senang ( kata apa yang cocok untuk mengatakannya ) saya senang menikmati sebuah perjalanan jauh dengan  Bis atau Kereta api dimana saya meninggalkan tanah saya,danjugabelum sampai ditanah tujuan,saya mencintai sebuah perjanan ketika sayup sayup suara azan terdengar di daerah yang raga saya tidak disana, yang saya tidak tau dari mesjid mana azan itu dikumandangkan terutama azan magrib dan subuh, saya sangat menikmati itu, saat berada dalam keadaan begitu saya akan benar benar menikmati moment sayup sayup azan beberapa menit itu, indaaah...! sekali...ada rindu untuk pulang ada rindu untuk bertemu, bertemu sang empunya jiwa, rindu untuk pulang pada sang pemilik  hati dan segala yang ada di d alam. syahdu,tenang... sayup sayup rindu...aaahh betapa indah panggilan kemenangan itu...rasakan dan renungkan.maka nikmat TUHANmu yang manakah yang kau dustakan


saya bukan orang yang cukup baik, tapi dari alam saya belajar tentang kebaikan sebenarnya...tenatng tulus sejatinya,,sungguh dari tiap potongan kehidupan....menjadi sederhana dari mengamati makhluk lain...dan dalam tiap potongan potongan kehidupan ini  sungguh ....sungguh...sungguh ada banyak pelajaran yang ALLAH titipkan,, semoga saya terus belajar,terus menjadi lebih bermanfaat untuk yang lain

Selamat malam




0 komentar:

Posting Komentar