Pages

Jumat, 16 November 2012

TANPA JUDUL

“kenapa kau kau mencintaiku” Tanya seorang lelaki kepada wanitanya
“karena kau laki-laki terindah” jawab sang wanita, tersenyum memilin jari jemari.
“aah..kamu berlebihan” bantah sang lelaki,manyun.
“dan aku mencintaimu tanpa alasan,kadang cinta memang diterjemahkan dalam bentuk irrasional,tak ada kata baku apalagi gombal-gembel  untukku menjelaskan padamu”MENGAPA AKU MENCINTAIMU”aku mencintaimu dengan hatiku,bukan dengan mata,sebab jika aku mencintaimu dengan mata,maka aku hanya mencintai setiap apa yang tampak dengan mataku. Boleh jadi aku mencintaimu karna fisikmu,atau mungkin harta yang kamu  punya,boleh jadi juga  kebaikan kebaikan yang terlihat secara kasat mata yang sengaja kau buat agar menarik perhatianku,maka  jika suatu saat itu semua tak lagi tampak dalam pandanganku  seketika itupun cinta itu pergi”
“lantas…” cecar sang lelaki..

“sayaang…hati itu tidak mengajarkan ukuran baik buruk,jelek indah, atau apapun itu,aku mencintaimu,itu saja. You are something that is hard to explain but so wonderful, you are what I always tell to the sky” masih tersenyum menatap langit purnama
“dasaar cantik…”
“aaah aku tak cantik,,,” bantah sang wanita,melotot
“sikap dan hatimu yang selalu membuatmu tampak cantik” menatap rindu jelaga purnama
“lantas…mengapa kamu jatuh cinta padaku. Sedang  Aku hanya gadis miskin, tak punya apa apa yang bisa kubanggakan, pun aku tak cantik  ”  tersipu,berusaha mengalihkan ulah hati yang malu
“ jika kemuliaan manusia itu ada pada harta kekayaannya, maka Qarun adalah orang  paling mulia didunia ini, pun jika kemuliaan manusia itu ada pada kedudukannya mungkin  Fir’aun adalah orang paling mulia, dan aku tak perlu menjelaskan lagi,pasti kamu  sangat paham maksudku itu.  Aku pun bukan Yusuf  yang  tampan sehingga  berhak atas wanita dengan rupa cantik, aku hanya laki laki biasa yang terus belajar memperbaiki diri,dan aku tak berharap perbaikan itu sudah ada pada wanita yang aku nikahi, tapi aku ingin bersama sama wanitaku perbaikan itu di bangun,dan wanita itu kamu”  santun mengesankan.
“hahhha…kalau dipikir-pikir lucu ya saat semua ini dimulai? “ kata sang wanita,
“apa yang ada dalam dipikiranmu tentang aku waktu itu??”  lekat menatap bingkai jendela
“entahlah….  Seperti seorang yang ingin tapi  ragu”  jahil,memonyongkan bibir
“maksudmu..??” alis mengkerut
“hahhahaha…. Pikirin aja sendiri” jahil kesekian,sengaja bener membuat si lelaki penasaran
“ hmm…. Aku pengecut  ya?? “ mulai sendu
“gag kok…mungkin  butuh waktu, segala sesuatu itu butuh proses,mungkin ceritanya akan beda kalau waktu itu begini atau begitu”  hehheheh,nyengir berusaha menghibur
“hmmm…dassar cantik,aku sayang kamu”
“ Setiap orang selalu berusaha mengejar sesuatu yang ingin mereka peroleh apapun itu, tapi aku  berkejaran dengan waktu agar aku tak pernah terlambat  menyampaikan luapan rasa yang kupunya untukmu… rasa yang sulit diterjemahkan,diraba tidak di rasa ada ”.

                                                                        ***
cerita sepasang anak manusia yang ingin terus memperbaiki anugrah kebersamaan yang dihadiahkan langit,bersama untuk terus memperbaiki diri,bersama untuk saling menebar manfaat pada yang lain, sekilas seperti cerita cinta picisan tapi biarlah jika sekalian orang berfikir begitu,apa peduli mereka,toh setiap orang berhak menilai apapun tentang orang lain, tergantung pertanggung jawabannya kelak,, yang pasti setiap orang juga tidak berhak memaksakan penilaiannya itu, toh bagi mereka indahnya hari terlalu sayang jika dilewatkan sekedar memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Bagi mereka bagaimana menebarkan kebaikan meski kecil tapi  bermanfaat buat yang lain.

Bagi mereka menutup hari dengan segenap syukur,untuk kemudian memulainya lagi dengan sejuta optimis meraih mimpi-mimpi masa depan,janji janji baru yang muncul seiring surya terbit di ufuk timur pertanda hari hari kemarin penuh sesak terlewati lagi, itu semua jauh lebih penting daripada mengutuki setiap kekecewaan yang pernah ada, mengulang cerita cerita usang,mengurai mimpi mimpi kebaikan jauh lebih bermanfaat ketimbang mereka harus merutuki keburukan orang lain. meminta kepada langit agar sentiasa diberi petunjuk menuju cahaya, memahami kehidupan dengan pemahaman yang tulus,menerima dengan penerimaan yang indah,   Sebab bagi mereka hidup itu adalah belajar,belajar menjadi pasangan yang selalu mengoleskan sifat terpuji,belajar menjadi orangtua yang baik bagi anak anak mereka kelak. Semuanya sederhana,sesederhana hari manakala hujan.

entahlah...

0 komentar:

Posting Komentar